Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1 “Pemikiran Ki Hajar Dewantara”
.jpg)
Oleh : MHD.IHSAN,S.Pd., Gr.
CGP Angkatan 9 Kota Batam
Pengajaran merupakan salah satu bagian dari Pendidikan, Pengajaran adalah pendidikan dengan cara memberi ilmu yang bermanfaat untuk hidup anak-anak baik secara Lahir dan Batin. Sedangkan pendidikan itu secara umum dapat diartikan sebagai tuntunan hidup tumbuhnya anak-anak. Pendidikan diharapkan dapat menuntun kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat, sedangkan Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk menciptakan manusia yang beradab. Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain.
Pendidikan pada dasarnya hanya sebuah tuntunan, Meskipun begitu Pendidikan juga harus memperhatikan kodrat keadaan pada setiap anak. Ibarat dalam menanam, walaupun benih yang kita gunakan kurang baik, jika di pelihara, dipupuk,disiram, dan mendapat sinar matahari yang baik maka tanaman itu akan tumbuh menjadi baik.
Didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. anak akan mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Sesuai dengan kodrat zaman saat ini anak diharapkan memiliki keterampilan abad 21. berdasarkan kodrat alam setiap anak memiliki budaya masing sesuai dengan daerah asalnya. Kekuatan sosial budaya Indonesia yang beragam dapat menjadi kekuatan kodrat alam dan zaman dalam mendidik.
Selanjutnya saya akan merefleksi diri melalu 3 pertanyaan berikut:
1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?
Sebelum saya mempelajari Modul 1.1 tentang Pemikiran Pendidikan Ki Hajar Dewantara ada beberapa keyakinan yang saya miliki antara lain :
- Dalam proses pembelajaran yang saya lakukan hanya sebatas mentransfer pengetahuan kepada murid
- Ketuntasan dalam penyampaian materi lebih penting daripada memahami karakteristik murid
- Saya menganggap murid sebagai kertas kosong, sehingga pendidiklah yang mengisi kertas yang kosong sesuai kehendaknya
2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?
Setelah saya mempelajari modul 1.1 tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya menyadari apa yang saya pikirkan dan lakukan selama ini kurang tepat. Banyak pemahaman dan pengetahuan baru yang saya dapatkan. Pemahaman baru yang saya dapatkan ini seolah mempertajam pengetahuan saya yang sudah lama tidak terasah. Selama ini saya menganggap murid adalah objek sehingga guru adalah sumber pengetahuan yang harus dipelajari murid.
Saya sadar bahwa bahwa didalam mendidik saya tidak hanya mentransfer pengetahua saja, Seharusnya dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan. Agar terwujudnya murid yang memiliki kemampuan dibidang pengetahuan dan memiliki budi pekerti luhur.
Dan saya mulai menyadari bahwa bukanlah kertas yang kosong, tetapi kertas yang sudah memiliki tulisan yang samar-samar. Dan tugas pendidik adalah untuk menebalkan tulisan tersebut, jika tulisanya mengandung hal yang baik maka tulisannya ditebalkan, sebaliknya jika tulisannya mengandung hal yang tidak baik maka tidak perlu di tebalkan.
3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?
Adapun hal yang segera dapat saya terapkan pada pembelajaran di kelas yaitu Saya akan memberikan kesempatan kepada murid untuk tumbuh sesuai dengan kodratnya. Saya akan menuntun dan tidak menuntut murid sesuai keinginan saya. Saya akan merancang pembelajaran yang yang berpihak kepada murid.
Saya akan memberikan pilihan kepada murid untuk memilih cara belajar yang mereka senangi. Ketuntasan materi bukanlah hal yang paling penting, tetapi memahami karakteristik murid dalam belajar menjadi hal yang lenih penting.
Dalam pembelajaran saya akan mempertimbangkan Kodrat Zaman, menerapkan pembelajaran abad-21 yang sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu Berpikir Kritis, Kreatif, Komunikasi dan Kolaborasi.
Selanjutnya saya akan melakukan Refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dan memperbaiki praktek pembelajaran yang mengutamakan kebutuhan murid yang relevan dengan konteks Kebudayaan Lokal.